Skip to main content

Sajak



Sajak Bali itu enak ada manis-manisnya gitu… itu salak bos! HAHA

Memang aku disini ingin membahas salah satu jenis seni tulisan bernama sajak.

Sedang belajar bersajak, menuruti hati sejenak yang masih belum beranjak.
Aih bisa-bisa *terharu*

Udah suka dari lama tapi susah bener rasanya buat nyari kecocokan kata terakhirnya, nah waktu iseng buka-buka tweetnya @dsuperboy beuuh ini cowo puitis banget, penulis juga soalnya #salamhormat. Sajaknya juga kalo kata Pak Mario Teguh itu SUPER. Tapi emang banyakan galau, nah karena aku mau bikin tapi nyoba buat beda dari itu (usahain bukan tentang kegalauan) jadilah satu malam yang harusnya dipake buat istirahat malah dapet banyak kucuran inspirasi tentang sajak.

Setelah akhirnya kalah juga karena ngantuk, paginya mulai deh aku posting di IG. Hari itu adalah tanggal 5 bulan 5 tahun 2015, aku posting dari pagi setelah Subuh sampe malem menjelang jam 12.
Ada 5 sajak yang aku bikin.


#sajak pertama untuk goresan pena untuk goresan pena yang lebih bermakna

Karena ngga ada Zat yang lebih bermakna selain Tuhan. Selalu nomor 1 dan dinomorsatukan. Karena aku muslim jadi intensitas buat beribadah sama Allah ada di 5 waktu dalam 24 jam.


#sajak kedua untuk goresan pena cinta kasih kepada mereka berdua.

Dua yang jadi Cinta Abadinya aku, tanpa perantara mereka aku ngga mungkin ada didunia ini. Bapak sang Pahlawanku di dunia dan Ibu sang Malaikatku di dunia. Udah 21 tahun umurku, bukan jadi Denna yang harus mereka manjain lagi, tapi Denna yang harus mereka banggain.


#sajak ketiga untuk goresan pena kepada mereka yang Tuhan titipkan padaku bernama keluarga.

Dipersatukan oleh ikatan darah dan mereka yang tahu kita sehari-hari, sebaik atau seburuk apapun kita. Ditengah mereka itu adalah sebuah waktu emas yang ngga tergantikan oleh apapun. Emang baru keliatan ngumpul “keluarga besar” saat Lebaran atau lagi ada acara keluarga. Tapi sejauh apapun jarak, darah tetep nyatu.


#sajak keempat untuk goresan pena kepada mereka pelengkap hidup yang selalu ada setiap saat.

Dari TK sampe Kuliah ini Alhamdulillah aku selalu dikelilingin sama banyak sahabat. Mereka bisa dengerin curhatanku tanpa bosen, ikut sedih saat aku sedih, ikut ketawa saat aku ketawa, bercandaan dari hal yang ngga penting sampe berharga, jadi pengingat kalo aku khilaf, jadi penyemangatku selain keluarga. 
And the last, sajak pamungkas.


#sajak kelima untuk goresan pena penghujung hari kepada dia calon Imamku yang masih kunanti.

Buat orang-orang yang belum terlalu ngenal aku emang mikir kalo ini frontal hahaha. Tapi buat mereka yang kenal aku banget pasti akan mikir kalo aku lagi kirim kode hahahaha. Di akhir caption aku setain hastag #bukangombal karena sajak ini emang lukisin hati aku banget.

5 sajak ditanggal 5 bulan 5 tahun 2015.


Masih setia bersajak karena inspirasi yang datang tak mampu ditolak.

Aih ;)

PS: more photos follow @vinnala

13 Mei 2015, kamar kost, Semarang.

_a.d.a_
    

Comments

  1. Waaaa sajaknya bikin merinding semuaaaa...
    Salam kenal yaa sesama blogger purwokerto :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Makasih Mbak Pungky udah mampir ke blog ini ^^
      Sukses terus yaa sesama blogger Purwokerto :)

      Delete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Happy Batik Day

source: http://www.pinterest.com/jojomiro/batik-et-peinture-sur-soie/ Teruslah menjadi warisan budaya yang tak pernah lekang oleh zaman.. Aku bangga Batik Indonesia _a.d.a_

Cerita Kota Kelahiran: PURWOKERTO Part #1 SEJARAH

source: www.banjoemas.com Setelah hampir 23 tahun lahir dan besar di kota ini, aku ngerasa perlu banget buat cerita tentang kota dengan julukan Kota Ngapak ini secara lebih mendetail disini. Dulu sebelum memutuskan untuk berkuliah di luar kota dan akhirnya meninggalkan jejak di kota lain selama hampir 4 tahun akhirnya bisa ngerasain yang namanya “Kangen Kota Kelahiran”, karena semewah dan semenarik apapun kota perantauan, masih tetap ngangenin kota sendiri. Okay kali ini aku akan cerita kota Purwokerto dari sisi sejarahnya dulu. Nama Poerwakerta atau Purwakerta diambil dari kata "Purwa" yang konon diambil dari nama sebuah negara kuna di tepan Sungai Serayu "Purwacarita" yang bermakna "Permulaan" dan "Kerta" yang diambil dari nama ibukota kadipaten "Pasir" yaitu "Pasirkertawibawa" yang bermakna "kesejahteraan" sehingga Poerwakerta bermakna Permulaan Kesejahteraan. Kota ini merupakan salah satu ko...

Cerpen: Cinta Segitiga

Disebuah Cafe Duduk dua orang sejoli yang tengah berhadapan di salah satu meja, sudah hampir 2 jam mereka melalui waktu dalam diam, seakan tak ada nyawa di meja itu. Si wanita yang mengenakan dress selutut dengan ditutup blazer pendek dan memangku tas vintage asik memainkan ponsel sambil sesekali menikmati tiramisu yang ada di depannya, sementara si pria yang terlihat baru pulang kerja masih lengkap dengan kemeja yang dikenakanya sudah menegak hampir 2 gelas hot chocolate. 4 jam berlalu, para pengunjung cafe silih berganti keluar masuk. Mereka berdua masih sibuk dengan aktivitas masing-masing tanpa sebuah obrolan. Entah apa yang saat ini mereka tunggu, beberapa pelayan cafe yang sedari tadi memperhatikan mereka berdua merasa bingung dengan apa yang sedang mereka berdua lakukan. Sebagian ada yang berpendapat bahwa mereka belum saling kenal, sebagian lagi berpendapat bahwa mereka adalah pasangan yang tengah bertengkar. Si wanita kemudian memanggil salah satu pelayan lalu me...