Skip to main content

Cerita Kota Kelahiran: PURWOKERTO Part #1 SEJARAH

source: www.banjoemas.com
Setelah hampir 23 tahun lahir dan besar di kota ini, aku ngerasa perlu banget buat cerita tentang kota dengan julukan Kota Ngapak ini secara lebih mendetail disini.

Dulu sebelum memutuskan untuk berkuliah di luar kota dan akhirnya meninggalkan jejak di kota lain selama hampir 4 tahun akhirnya bisa ngerasain yang namanya “Kangen Kota Kelahiran”, karena semewah dan semenarik apapun kota perantauan, masih tetap ngangenin kota sendiri.

Okay kali ini aku akan cerita kota Purwokerto dari sisi sejarahnya dulu.

Nama Poerwakerta atau Purwakerta diambil dari kata "Purwa" yang konon diambil dari nama sebuah negara kuna di tepan Sungai Serayu "Purwacarita" yang bermakna "Permulaan" dan "Kerta" yang diambil dari nama ibukota kadipaten "Pasir" yaitu "Pasirkertawibawa" yang bermakna "kesejahteraan" sehingga Poerwakerta bermakna Permulaan Kesejahteraan.

Kota ini merupakan salah satu kota dari Kabupaten Banyumas dan menjadi pusat administratif dari Kabupaten Banyumas mulai tahun 1937 Purwokerto sebagai Ibukota Kabupaten Banyumas.
Kota Banyumas sendiri berdiri pada tahun 1582, tepatnya pada hari Jum`at Kliwon tanggal 6 April 1582, atau bertepatan tanggal 12 Robiul Awwal 990 Hijriyah. Oleh karena itu suasana perayaan Ulang Tahun Kabupaten ini sangat terasa kental di kota Purwokerto karena hampir seluruh rangkaian acara untuk perayaannya dilaksanakan di kota ini.

Di Jaman dahulu, kota ini kental dengan nuansa Belanda karena kota ini dibangun oleh Belanda, terlihat dari beberapa bangunan besar yang masih tersisa sampai sekarang. Dari data yang aku baca terdapat beberapa rekaman visual diantara tahun 1900-1930-an dimana terdapat banyak sekali bangunan yang bagus dan megah sebagai pendukung kota, antara lain sekolah-sekolah seperti:
 1. MULO
 2. Hollands-Javaanse School
 3. Holland-Chinese School
 4. Volksbibliotheek (Perpustakaan Nasional)
 5. Vervolgschool voor meisjes (Sekolah Lanjutan untuk Perempuan) 
Kemudian ada bangunan lain seperti :
1. Gedung Pertemuan Sociëteit Slamat
2. Tram Hotel
3. Volksbank
4. Kantor Kepolisian serta barak-baraknya
5. Kantor Lands Kas (tempat bekerja Asisten Residen yang merupakan warga Belanda)
6. Gedung Setan
7. Klinik Pabrik Gula
8. Pasar yaitu Pasar Wage
9. Masjid Purwakerta

Pada sektor Transportasi ada 2 Stasiun Besar dari 2 Perusahaan yang berbeda yaitu Stasiun Timur (Serajoedal Stoomtram Maatschappij (SDS) yang berdada di bagian timur Bendungan Kradji (Kranji) yang dibangun pada tahun 1893 dan Stasiun Besar Staats Spoorwegen (SS) yang berada di bagian barat Sungai Bandjaran, dan kedua stasiun tersebut terhubung satu sama lain.

Purwokerto letaknya tepat disebelah selatan Gunung Slamet yang merupakan Gunung Api aktif tertinggi ke-2 di Pulau Jawa setelah Gunung Semeru. 

Oke mungkin sampai disini cerita Sejarah dari kota Purwokerto yang aku dapetin dari beberapa sumber.

Sampai ketemu di Part selanjutnya :)

Referensi:
https://id.wikipedia.org/wiki/Purwokerto
http://www.banyumaskab.go.id
http://www.banjoemas.com

_a.d.a_

Comments

Popular posts from this blog

Happy Batik Day

source: http://www.pinterest.com/jojomiro/batik-et-peinture-sur-soie/ Teruslah menjadi warisan budaya yang tak pernah lekang oleh zaman.. Aku bangga Batik Indonesia _a.d.a_

Cerpen: Dalam Secangkir Vanilla Latte

“...Another aeroplane Another sunny place I’m lucky, I know But I wanna go home Mmmm, I’ve got to go home Let me go home I’m just too far from where you are I wanna come home And I feel just like I’m living someone else’s life It’s like I just stepped outside When everything was going right And I know just why you could not Come along with me This was not your dream But you always believed in me...” Alunan musik jazz beriring dalam irama lagu dari Michael Buble, sore itu hujan. Cafe yang tadinya lengang berubah padat, seiring dengan pengunjunng yang ingin berteduh sembari menikmati makanan atau hanya sekedar meneguk kopi. Shera berlari menuju cafe, dijadikannya tas yang dia bawa untuk menutupi kepalanya agar tidak terkena air hujan. Sesampainya didepan cafe, dia mengelap baju dan anggota tubuhnya yang terkena air hujan dengan tangannya sendiri. Masuk dan menemukan tempat kosong dipojok cafe dekat jendela. Selesai memesan dia mulai mengambil alat g...