Skip to main content

Terimakasih Bapak dan Ibu Guru, Selamat Hari Guru



Ada seorang mahasiswi yang sedang membuka website yang baginya adalah sebuah penolong untuk segala tugasnya. “Hari Guru Nasional” tema doodle website tersebut saat itu. Iya pun teringat akan guru-guru yang ada dikehidupannya sampai dia sebesar sekarang ini.

Dari mulai guru TK, yang mengajarinya bagaimana mengenal sesuatu disekitar, yang mengasihinya ketika dia menangis karena dijahili temannya, yang membuat dia kagum akan sosok seorang GURU.

Guru SD yang mengajarinya membaca dan berhitung, bahkan menemaninya ujian susulan ketika ia harus ujian sendiri di ruang guru karena sempat sakit, membuatnya menyukai banyak mata pelajaran, menjadikannya dokter kecil, dan pembawa bendera saat upacara bendera.

Guru SMP yang membuatnya cinta akan pelajaran fisika dan matematika, meyakinkannya bahwa dia bisa bermain basket dan mengikuti karnaval baris berbaris, dan dia bisa bernyanyi didepan banyak orang.

Guru SMA yang mengenalkannya bagaimana kemandirian dan kedewasaan yang sesungguhnya, menjadikannya berani menjadi pemimpin, mendukungnya saat drama dikelas, membuatnya pintar membuat majalah dinding.
Dia merasa begitu beruntung ketika mengingat masa-masa itu dan mendo’akan semua pahlawan-pahlawan tanpa tanda jasanya tersebut.

Terpujilah, wahai engkau ibu bapak guru

Namamu akan selalu hidup dalam sanubariku

Semua baktimu akan kuukir didalam hatiku

Sebagai prasasti terimakasihku tuk pengabdianmu…



Engkau sebagai pelita dalam kegelapan

Engkau laksana embun penyejuk dalam kehausan

Engkau patriot pahlawan bangsa

Tanpa tanda jasa…


Hymne Guru

Cipt. Alm Sartono

Terimakasih Bapak dan Ibu Guru, Selamat Hari Guru.
     
                                                                                                                                                          
-si mahasiswi 
Avi Denna Avrila

_a.d.a_

Comments

Popular posts from this blog

Happy Batik Day

source: http://www.pinterest.com/jojomiro/batik-et-peinture-sur-soie/ Teruslah menjadi warisan budaya yang tak pernah lekang oleh zaman.. Aku bangga Batik Indonesia _a.d.a_

Cerita Kota Kelahiran: PURWOKERTO Part #1 SEJARAH

source: www.banjoemas.com Setelah hampir 23 tahun lahir dan besar di kota ini, aku ngerasa perlu banget buat cerita tentang kota dengan julukan Kota Ngapak ini secara lebih mendetail disini. Dulu sebelum memutuskan untuk berkuliah di luar kota dan akhirnya meninggalkan jejak di kota lain selama hampir 4 tahun akhirnya bisa ngerasain yang namanya “Kangen Kota Kelahiran”, karena semewah dan semenarik apapun kota perantauan, masih tetap ngangenin kota sendiri. Okay kali ini aku akan cerita kota Purwokerto dari sisi sejarahnya dulu. Nama Poerwakerta atau Purwakerta diambil dari kata "Purwa" yang konon diambil dari nama sebuah negara kuna di tepan Sungai Serayu "Purwacarita" yang bermakna "Permulaan" dan "Kerta" yang diambil dari nama ibukota kadipaten "Pasir" yaitu "Pasirkertawibawa" yang bermakna "kesejahteraan" sehingga Poerwakerta bermakna Permulaan Kesejahteraan. Kota ini merupakan salah satu ko...

Cerpen: Cinta Segitiga

Disebuah Cafe Duduk dua orang sejoli yang tengah berhadapan di salah satu meja, sudah hampir 2 jam mereka melalui waktu dalam diam, seakan tak ada nyawa di meja itu. Si wanita yang mengenakan dress selutut dengan ditutup blazer pendek dan memangku tas vintage asik memainkan ponsel sambil sesekali menikmati tiramisu yang ada di depannya, sementara si pria yang terlihat baru pulang kerja masih lengkap dengan kemeja yang dikenakanya sudah menegak hampir 2 gelas hot chocolate. 4 jam berlalu, para pengunjung cafe silih berganti keluar masuk. Mereka berdua masih sibuk dengan aktivitas masing-masing tanpa sebuah obrolan. Entah apa yang saat ini mereka tunggu, beberapa pelayan cafe yang sedari tadi memperhatikan mereka berdua merasa bingung dengan apa yang sedang mereka berdua lakukan. Sebagian ada yang berpendapat bahwa mereka belum saling kenal, sebagian lagi berpendapat bahwa mereka adalah pasangan yang tengah bertengkar. Si wanita kemudian memanggil salah satu pelayan lalu me...