Hal pertama
Aku seringkali bertanya pada diriku sendiri
Begitu sulitkah memancing semua ide yang pernah singgah
Tak ada sedikit waktukah untuk berbincang pada kertas yang kosong itu
Dulu satu hal itu tak pernah menyulitkanku
Waktu yang kumiliki tak pernah dangkal
Bahkan untuk 1000 kata dalam waktu 3 jam kusanggupi
Pena yang kumiliki seringkali berganti baru karena cepat habis
Hal kedua
Ada masa dimana aku sibuk dengan kertas yang lain
Memikirkan kata demi kata dalam otak yang penuh sesak dengan ilmu ekonomi
Atau secarik kertas lamaran pekerjaan dan pas foto ukuran 4x6 yang tak pernah bosan untuk ku tempel
Kini hal tersebut masih senantiasa ku lakukan
Dengan begitu setia aku mencari dan menggapai asa yang bahkan tak pernah terbayang sebelumnya
Sungguh sulit menerima saat mereka hanya terbuang tanpa sisa
Karena entah berapa nilainya aku menata semua itu
Hal ketiga
Anak muda yang sudah beranjak dewasa itu masih memegang teguh mimpi besarnya
Untaian harapan yang dia rangkai ketika ia tengah belajar, melamun, bahkan mencuci baju
Terbesit apakah mampu terwujud atau tidak
Pasti terwujud, itulah yang terpatri kuat dalam dasar hatinya
Pasti terwujud, itulah yang senantiasa menopang semangatnya
Pasti terwujud, itulah yang tak henti membayangi pikirannya
Pasti terwujud, itulah yang selalu membumbung disetiap do'a yang ia ucap.
Lalu dialah aku.
Si pejuang hal ketiga itu
Di tapakan kaki berikutnya aku terus memohon
Badan berdiri menghadap Alam
Mata menatap Langit
dan Kaki yang membumi.
Ku bisikkan lagi kata ajaib itu
Disyukuri, Dinikmati, Ikhlas, Semangat.
-Avi Denna Avrila,
Januari 2017
Aku seringkali bertanya pada diriku sendiri
Begitu sulitkah memancing semua ide yang pernah singgah
Tak ada sedikit waktukah untuk berbincang pada kertas yang kosong itu
Dulu satu hal itu tak pernah menyulitkanku
Waktu yang kumiliki tak pernah dangkal
Bahkan untuk 1000 kata dalam waktu 3 jam kusanggupi
Pena yang kumiliki seringkali berganti baru karena cepat habis
Hal kedua
Ada masa dimana aku sibuk dengan kertas yang lain
Memikirkan kata demi kata dalam otak yang penuh sesak dengan ilmu ekonomi
Atau secarik kertas lamaran pekerjaan dan pas foto ukuran 4x6 yang tak pernah bosan untuk ku tempel
Kini hal tersebut masih senantiasa ku lakukan
Dengan begitu setia aku mencari dan menggapai asa yang bahkan tak pernah terbayang sebelumnya
Sungguh sulit menerima saat mereka hanya terbuang tanpa sisa
Karena entah berapa nilainya aku menata semua itu
Hal ketiga
Anak muda yang sudah beranjak dewasa itu masih memegang teguh mimpi besarnya
Untaian harapan yang dia rangkai ketika ia tengah belajar, melamun, bahkan mencuci baju
Terbesit apakah mampu terwujud atau tidak
Pasti terwujud, itulah yang terpatri kuat dalam dasar hatinya
Pasti terwujud, itulah yang senantiasa menopang semangatnya
Pasti terwujud, itulah yang tak henti membayangi pikirannya
Pasti terwujud, itulah yang selalu membumbung disetiap do'a yang ia ucap.
Lalu dialah aku.
Si pejuang hal ketiga itu
Di tapakan kaki berikutnya aku terus memohon
Badan berdiri menghadap Alam
Mata menatap Langit
dan Kaki yang membumi.
Ku bisikkan lagi kata ajaib itu
Disyukuri, Dinikmati, Ikhlas, Semangat.
-Avi Denna Avrila,
Januari 2017
Comments
Post a Comment