Skip to main content

Pengin Jadi Orang yang Menyenangkan? Ini Caranya.


Dalam dunia pergaulan sering ngga sii kalian nemuin temen yang kadang ngga menyenangkan atau bahkan kalian sendiri orang yang ngga menyenangkan itu? Kadang apa yang kita lakuin kerasa udah bener tapi ternyata engga dimata orang lain. Orang yang menyenangkan adalah orang yang bakal ditunggu pertama saat kumpul, orang yang bakal dicari kalo dia ngga ada, dan bakal dikangenin kalo dia jauh.
Menjadi orang yang menyenangkan itu bisa dilatih kok, ini caranya:

1. Murah Senyum
Kalo dalam Islam, senyum itu Ibadah. Ini salah satu dari tujuan senyum itu. Orang yang murah senyum bakal lebih menyenangkan.

2. Bersikap Ramah dan Peduli sama semua orang
Selalu bersikap ramah dan peduli pada orang lain. Tunjukin sapaan ketika ketemu orang dan selalu berusaha bantu orang lain yang lagi membutuhkan bantuan.

3. Jadi Pendengar yang baik dan Ngga ngomongin keburukan orang lain
Perhatikan dengan baik apa yang dikatakan orang lain dan sesekali memberikan respon yang jadi penanda kalo kita dengerin dan pahamin apa yang dikatakan orang tersebut, kita juga dapat menimpali dengan cerita kita yang hampir mirip dengan cerita orang yang ngajak kita cerita itu dan sharing sama orang lain ngga harus dengan ngomongin orang lain juga ya.

4. Tampil menarik dan Percaya Diri
Penampilan yang menarik bakal nyaman saat diliat oleh orang lain, untuk itu kita harus selalu percaya diri dan tampil menarik. Bukan ngga mungkin juga lho tampilan kita itu nanti bisa jadi trendsetter hehe.

5. Berpikir Positif dan Mandiri
Mindset yang positif dan kurangin rasa khawatir bakal bikin kita nyaman saat ngelakuin apapun begitu pun orang yang ngeliat kita. Mandiri adalah sikap independen yang punya magnet tersendiri buat menginspirasi orang lain.

6. Jujur dan Mampu beradaptasi
Kejujuran yang paling utama adalah jujur pada diri sendiri dan barulah kita aplikasiin itu ke orang lain. Lingkungan dan suasana baru ngga jarang bikin orang susah beradaptasi, kita jangan sampai kayak gitu. Usahakan dimanapun kita berada, kita bisa nempatin diri kita untuk bisa berbaur.

7. Rendah hati dan Tidak egois
Keenam cara diatas udah dilakuin, tapi jangan lupa buat tetep rendah hati dan menghargai setiap pendapat maupun tindakan orang lain dengan cara tidak egois.

8. Miliki selera humor
Emang ini ngga begitu wajib, tapi kebanyakan orang yang punya selera humor tinggi, bisa ngelucu, bisa menghibur pasti dia menyenangkan. 

So, udah siap jadi orang yang menyenangkan?

_a.d.a_

Comments

Popular posts from this blog

Happy Batik Day

source: http://www.pinterest.com/jojomiro/batik-et-peinture-sur-soie/ Teruslah menjadi warisan budaya yang tak pernah lekang oleh zaman.. Aku bangga Batik Indonesia _a.d.a_

Cerita Kota Kelahiran: PURWOKERTO Part #1 SEJARAH

source: www.banjoemas.com Setelah hampir 23 tahun lahir dan besar di kota ini, aku ngerasa perlu banget buat cerita tentang kota dengan julukan Kota Ngapak ini secara lebih mendetail disini. Dulu sebelum memutuskan untuk berkuliah di luar kota dan akhirnya meninggalkan jejak di kota lain selama hampir 4 tahun akhirnya bisa ngerasain yang namanya “Kangen Kota Kelahiran”, karena semewah dan semenarik apapun kota perantauan, masih tetap ngangenin kota sendiri. Okay kali ini aku akan cerita kota Purwokerto dari sisi sejarahnya dulu. Nama Poerwakerta atau Purwakerta diambil dari kata "Purwa" yang konon diambil dari nama sebuah negara kuna di tepan Sungai Serayu "Purwacarita" yang bermakna "Permulaan" dan "Kerta" yang diambil dari nama ibukota kadipaten "Pasir" yaitu "Pasirkertawibawa" yang bermakna "kesejahteraan" sehingga Poerwakerta bermakna Permulaan Kesejahteraan. Kota ini merupakan salah satu ko

Cerpen : MATEMATIKA ?? Aaarrrgghhh !!!

MATEMATIKA ?? Aaarrrgghhh !!! “Mami udah berapa kali bilang sama kamu. Belajar !, Belajar !, Belajar !. apalagi kalo ulangan, kamu harus lebih giat lagi”. Inilah kata-kata pertama yang Mami ucapkan sesaat setelah aku masuk ke dalam mobil. Dan aku langsung meyakini bahwa ini adalah sebuah prolog untuk sebuah cerita yang panjang dan berakhir dengan ‘sad ending’ . “Ulangan matematika dapet 5, kamu gak bosen apa tiap kali ulangan matematika dapet ‘doremi’ ?” lagi belum sempat aku menjawab. “Mami harus gimana lagi nak, les matematika udah, guru privat juga udah, buku-buku matematika udah berjibun Mami beliin di rumah. Kurang apalagi coba ?. Ooh, apa Mami harus bawa kamu ke Psikiater biar kamu bisa pelajaran matematika ?” semua omelan mengucur deras dari mulut Mami. Dan aku udah gak bisa nahan untuk gak jawab, apalagi untuk kata-kata terakhir Mami tadi. “Aduhh!, Mami lebay banget siy sampe segitunya. Lagipula Ran ada peningkatan kok Mam, buktiny